EVALUASI PROFITABILITY INDEX MODEL OPERASIONAL TUG-BARGE BERBASIS CHARTER ATAU KEPEMILIKAN KAPAL DALAM PENGANGKUTAN BIJI NIKEL
DOI:
https://doi.org/10.35314/5wgxhp09Abstract
Abstrak
Sekitar 23% cadangan nikel dunia berada di indonesia. Hilirasi nikel menjadi komitmen pemerintah republik indonesia untuk meningkat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai tambah. Salah satu elemen penting untuk pendistribusian nikel(raw material) ke smelter adalah kapal Tug-barge. Model pengoperasian kapal Tug-barge ini ada yang pengoperasiannya dengan menyewa kapal dan kepemilikan kapal (investasi kapal baru dan investasi kapal bekas).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan investasi kapal dengan analisis Profitability Index(PI). Profitability Index(PI) Investasi Tug-barge baru adalh 0,803, Profitability Index(PI) Tug-barge bekas adalah 0,918, Profitability Index(PI) Tug-barge Sewa adalah 0,246. Hasil profitability index pada setiap model investasi kapal semuanya lebih kecil dari 1 ini menunjukkan bahwa investasi ini tidak layak untuk dipilih. Ada beberapa aspek yang membuat nilai dari PI ini lebih kecil dari 1 yaitu : Tingkat suku bunga, biaya repair and maintanance yang perlu di tinjau ulang dan harga uang tambang (freight charter) yang perlu dinaikkan sehingga ketiga model investasi ini diterima dan layak untuk dijalankan.
Abstract
Approximately 23% of the world's nickel reserves are located in Indonesia. The downstream processing of nickel is a commitment of the Government of the Republic of Indonesia to enhance economic growth and increase added value. One important element for distributing nickel (raw material) to smelters is the Tug-barge vessel. There are operational models for Tug-barge vessels that include ship charter and ship owner (investing in new building and investing in secondhand ). This study assesses the feasibility of investing in vessels through a Profitability Index (PI) analysis. The Profitability Index (PI) for new Tug-barges is 0.803, for secondhand Tug-barges is 0.918, and for chartered Tug-barges it is 0.246. The profitability index results for each investment in all models are below 1, indicating that these investments are not feasible. Several aspects contribute to the PI being below 1, including interest rates, repair and maintenance costs that need reevaluation, and the need to increase freight charter rates, so that all three investment models can be accepted and deemed viable.