Rancang Bangun Alat Penggiling Terasi dengan Variasi Diameter Lubang Pengeluaran
Keywords:
alat penggiling terasi, udang rebon, rendemenAbstract
otensi perikanan Republik Indonesia memenangkan pasar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan produk makanan olahan hasil laut telah meraih green ticket yang dikeluarkan oleh USA FDA sehingga beberapa industri pengolahan hasil laut menembus pasar AS dan Eropa. Desa Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas sebagai besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka memanfaatkan hasil tangkapan berupa udang rebon untuk diolah menjadi terasi, untuk mengetahui perbandingan kapasitas hasil gilingan dengan variasi diameter lubang pengeluaran alat penggiling terasi dan untuk mengetahui rendemen dengan variasi diameter lubang pengeluaran..Upaya untuk pembuatan alat ini menggunakan extruder yang berfungsi untuk menggiling udang rebon kebagian die.Hasil desakan udang rebon tersebut kemudian digiling dengan jumblah pisau penggiling 2 mata pisau yangdipasang bertingkat dengan kecepatan 1400 RPM dengan daya 1 Hp. Menggunakan sistem penggiling ini bahan baku dapat tergiling lembut yang kemudian dikeringkan dan dibentuk sesuai denga kebutuhan. Untuk menegetahui bahwa terasi hasil dari alat itu layak untuk dipasarkan ataupun dikosumsi maka dilakukan pengujian densitas. Setiap perbedaan lubang keluaran maka berbanding lurus dengan perbedaan hasil berat terasi yang mana diameter lobang keluaran 3 mm menyusut dalam waktu 8,49 menit, 8,55menit dan 9,11 menit. Diameter lubang keluaran 4 mm menyusut dalam waktu 6,29 menit, 6,40 menit, dan 7,21 menit, dan diameter lubang keluaran 5 mm menyusut dalam waktu 6,9 menit, 6,12 menit, dan 7,11 menit. Semakin lamawaktu penjemuran udang rebonsemakin basar pula nilai penyusutan pada berat udang, begitu juga semakin kecil lubang diameter dies akan menghasilkan nilai densitas yang tinggi.