ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG BORE PILE DAN PONDASI TIANG PANCANG PADA GEDUNG 5 LANTAI MENGGUNAKAN DATA N-SPT
DOI:
https://doi.org/10.35314/tekla.v6.i2.250Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pondasi tiang borepile dan tiang pancang pada gedung lima lantai dengan menggunakan data N-SPT. Hasil analisis menunjukkan bahwa pondasi tiang borepile memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal stabilitas dan kapasitas dukung di tanah lempung. Di sisi lain, pondasi tiang pancang menawarkan keuntungan dari segi biaya pelaksanaan yang lebih rendah dan waktu pemasangan yang lebih singkat. Analisis beban vertikal dilakukan untuk menentukan beban maksimum yang harus ditahan oleh pondasi. Kapasitas daya dukung tiang bor dihitung dengan menggunakan metode Resse & Wright, O’Neil dan Reese untuk Borepile, serta metode Mayerhoff dan US Army Corps untuk tiang pancang. Analisis dengan menggunakan software Robot Structural Analysis Professional menunjukkan gaya vertikal maksimum sebesar 217,457ton. Dari perhitungan daya dukung yang dilakukan berdasarkan data N-SPT pada titik BH-1 pada kedalaman 10m dan 14m, diperoleh nilai kapasitas dukung ultimit: untuk pondasi borepile, kedalaman 10m (diameter 0,5m: 88,09ton; 0,6m: 109,95ton; 0,8m: 157,89ton) dan kedalaman 14m (0,5m: 125,364ton; 0,6m: 154,69ton; 0,8m: 217,63ton). Sementara itu, untuk pondasi tiang pancang, kapasitas dukung ultimit pada kedalaman 10m (0,5m: 190,671ton; 0,6m: 263,193ton; 0,8m: 442,625ton) dan pada kedalaman 14m (0,5m: 293,476ton; 0,6m: 403,314ton; 0,8m: 662,134ton), menunjukkan bahwa daya dukung ultimit tiang pancang lebih tinggi dibandingkan tiang bore pile.