Perbandingan Variasi Panjang Kabel Busi Terhadap Performa Motor Bakar 4 Langkah Sohc Menggunakan Fuzzy Logic Tipe Mamdani

Authors

  • Koko Nanda Koko Politeknik Negeri Bengkalis Author
  • reinaldi setyawan politeknik negeri bengkalis Author

Keywords:

kabel busi, torsi, daya, air fuel ratio, fuzzy logic

Abstract

Selain campuran udara dan bahan bakar yakni air fuel ratio (AFR) dan nilai oktan yang masuk ke dalam ruang bakar, sistem pengapian juga memiliki peranan penting yang berpengaruh terhadap performa motor bakar 4 langkah. Salah satu komponen sistem pengapian adalah koil yang berfungsi menaikan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang lebih tinggi. Tegangan tinggi tersebut kemudian dihubungkan ke busi dengan kabel yang disebut kabel busi. Pada kabel busi, terdapat besaran hambatan yang berbanding lurus dengan panjang kabel. Dimana semakin panjang kabel busi, hambatan akan semakin besar. Dalam menyikapi hal ini kabel busi kabel busi akan dibuat lebih pendek agar hambatan berkurang. Penelitian ini, koil yang digunakan adalah koil standar sepeda motor Yamaha Mio GT 115 cc, merk Genuine panjang kabel busi 20 cm. Dimana dalam pengujian, dilakuakan variasi panjang kabel busi menjadi 3, yaitu mula-mula dari panjang 100% (20 cm/ standard), menjadi 50% (10 cm), dan 25% (5 cm). Hasil pengambilan data performa (torsi dan daya) pada motor bensin dikelola melalui penalaran Fuzzy Logic tipe Mamdani dengan output AFR_Simulasi, ini menunjukan nilai tertinggi diperoleh dari panjang kabel busi 25% (5 cm) dengan nilai input torsi sebesar 12,30 dan input daya sebesar 5,2 pada rpm 3000 yang menghasilkan output tertinggi yaitu 11 AFR_Simulasi, ini juga diikuti hasil pengambilan data Air Fuel Ratio (AFR) Murni tertinggi sebesar 13,04 dan hambatan terkecil pada panjang kabel busi 25% (5 cm) sebesar 11,58 Ohm.

Downloads

Published

2024-07-08